Beberapa pengguna smartphone saat ini masih ada yang ragu dan cenderung tidak ingin menggunakan alat charge (ces) untuk mengisi daya ponsel dengan alat yang bernama Power Bank. Bukan karena alat ini menakutkan atau membahayakan nyawa, namun takut karena menilai alat portable pengisi daya yang bisa dibawa kemana-mana ini bisa merusak ponsel apabila digunakan apalagi dengan durasi yang continue.
Benarkah Power bank sangat berbahaya bagi pemilik ponsel yang ingin memanfaatkan alat ini untuk mengisi daya?, atau pernyataan powerbank berbahaya tersebut hanya mitos belaka ?, untuk menjawabnya DetikInfo akan membahasnya untuk pembaca setia.
Seperti diketahui, Powerbank adalah nama sebutan untuk alat portable yang berukuran rata-rata segenggaman telapak tangan dan bisa dibawa kemana-mana karena bobotnya yang ringan. DEngan alat ini pula banyak ponsel yang 'tertolong' ketika akan kehabisan daya tanpa harus mencari colokan arus listrik sebagai sumber daya alat charge yang sudah umum digunakan.
Power Bank sendiri didalamnya terdiri dari 1 atau lebih baterai dengan ampere yang berbeda-beda namun dengan voltase yang hampir sama. Maka dari itu apabila anda melihat jajaran powerbank yang ditampilkan dan dipakai untuk alat promosi adalah jumlah total Ampere yang ada pada alat tersebut. ada Powerbank dengan ampere hanya 1800mAh, 4200mAh, 10000mAh dan yang lebih tinggi juga tersedia dipasaran.
Sebenarnya daya yang dikeluarkan oleh powerbank merupakan akumulasi dari bentuk rangkaian paralel diantara deretan baterai yang dijajar. Oleh sebab itu semakin besar Ampere yang ditawarkan maka semakin besar pula bentuk bodi powerbank dikarenakan baterai yang semakin banyak untuk menambah total arus.
Bila anda pernah membongkar isi di dalam alat portable ini tentunya akan melihat 2 bagian penting yang ada didalamnya yaitu baterai dan alat penstabil arus, dimana di kedua sisinya ada port input (MicroUSB) untuk proses pengisian dan port Output (USB) untuk keluaran arus ke ponsel. Untuk rangkaian baterainya sendiri apabila anda lihat akan terlihat berjenis lithium ion dengan rangkaian pararel. Dimana rankaian pararel diperlukan untuk menambah jumlah arus dengan total tegangan yang tetap.
Kembali ke topik diatas, lalu apakah benar pernyataan yang mengatakan bahwa melakukan charge dengan powerbank itu membahayakan ponsel kita ? untuk menjawabnya bisa anda ikuti penjelasannya di bawah ini.
Bahayakah menggunakan Powerbank ? :
1. Menggunakan Power Bank tidak akan membahayakan ponsel anda sama sekali. mengapa ?, karena di dalam rangkaiannya alat ini sudah sedemikian rupa dirancang memang untuk keperluan pengisian daya pada gadget seperti Ponsel, kamera atau sejenisnya dengan output tegangan yang rata-rata 5 volt.
Saya malah berani berkata kalau memakai alat charge yang dicolokkan di listrik itulah yang bisa membahayakan ponsel. Namun tunggu dulu, syarat utama dan mutlak untuk menilai adalah apakah alat tersebut bawaan parik ponsel yang anda gunakan atau bukan ? kalau iya berarti memang sangat dianjurkan dan aman untuk ponsel anda.
Disinilah titik terangnya, Powerbank dengan kualitas yang baik tentu lebih aman dan lebih bagus untuk dijadikan alat charge ponsel karena daya dan tegangan yang dikeluarkan selalu stabil.
Sedangkan untuk alat charge yang ditancapkan di arus listrik PLN bisa berubah-ubah tegangan beserta dayanya. Tahu sendiri kan kalau kualitas Listrik di Indonesia masih suka naik turun tegangannya ? ( semoga kedepannya sudah stabil..hehe).
Intinya, bila anda menggunakan alat charge yang dicolokkan di Listrik untuk melakukan isi daya, pastikan bahwa alat tersebut masih layak pakai dan komponen didalamnya yang berupa penstabil arus dan tegangan masih berfungsi normal.
Untuk powerbank sendiri dianggap aman karena tidak dapat menimbulkan lonjakan (kenaikan) tegangan secara berkala karena tidak terhubung langsung ke sumber arus PLN.
2. Powerbank dengan ampere tinggipun tidak akan cepat merusak ponsel anda, nemun perlu diingat, jangan menggunakan powerbank yang tidak diperuntukkan untuk ponsel, karena komponen penahan dan penstabil arus di dalam ponsel mempunyai nilai batas maksimal untuk menerima Ampere yang terlalu tinggi.
3. Powerbank juga tidak akan merusak poonsel karena dipakai secara berkelanjutan. Sekali lagi yang perlu diingat adalah kualitas dari powerbank yang anda miliki. Belilah alat portable yang sudah mempunyai brand atau merek yang sudah terkenal dalam menyediakan produk perlatan elektronik seperti contoh powerbank merek Samsung, Lenovo, Advan, Asus, Sony dan lain sebagainya.
Jangan membeli powerbank hanya mengejar harga murahnya saja karena 'harga membawa kualitas', baik itu kualitas baterai, kualitas komponen dan kualitas dari perhitungan arus yang dikeluarkan oleh gadget poertable tersebut.
4. Belilah Powerbank yang mempunyai sistem cut off atau bisa memutus arus secara otomatis setelah pengisian mencapai puncak di ponsel. Dengan memilih tipe yang demikian maka ponsel akan aman dari bahaya overload pengisian.
Dari bebrapa penjelasan diatas tentunya tidak mudah membalik opini masyarakat yang kebanyakan masih takut menggunakan alat portable pengisi daya. Namun semuanya memang harus dikebalikan ke masing-masing pengguna gadget untuk memutuskan apakah harus menggunakan powerbank atau tidak dalam proses isi daya ponsel kesayangannya.
Emoticon Emoticon