Tanah Papua terkenal dengan berbagai kawasan wisata alam mempesona yang belum begitu di kenal dan terekspos oleh para media. Hal ini menjadikan kondisi dari bentang alam maupun tempat wisata alamnya masih terjaga dengan baik, jauh dengan bising kendaraan atau polusi lainnya, layaknya wisata terkenal di pulau Bali. Dan salah satu pesona keindahan yang ada di Papua, salah satunya adalah Desa Wisata Sauwandarek, yang saat ini sedang di bangun fasilitas penunjang oleh pemerintah setempat, guna memudahkan para wisatawan yang akan berkunjung.
- Pesona di Desa Sauwandarek Papua
Bertempat di barat Waisai, sebuah Ibu kota dari kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Sauwandarek masih merupakan bagian dari kabupaten Mansar Meos. Dihuni oleh sekitar 46 keluarga dengan perkiraan jumlah penduduk sebesar 179 penduduk. Yang menjadikan desa ini istimewa adalah bangunannya yang masih sangat tradisional. Rumah-rumah di desa Sauwandarek terbuat dari kayu dan menggunakan atap yang terbuat dari daun dan jerami saja.
Desa Sauwendarek dihuni oleh penduduk asli Papua yang hidup di pesisir. Penduduk perempuannya sangat suka membuat topi dan tas dari pandan laut yang dapat anda beli secara langsung pada pembuatnya pada saat itu juga.
- Objek Wisata Desa Sauwandarek
Anyaman Topi dan Tas dari Daun Pandan Laut
Keramahan penduduk akan tampak ketika anda sampai di desa Sauwandarek. Penduduk asli di Sauwendarak terkenal dengan keterampilannya menganyam daun pandan laut menjadi barang yang lebih bernilai ekonomis seperti topi, dan tas (noken). Topi dan tas yang dijual di sini tidak terlalu mahal sehingga banyak wisatawan yang membeli untuk dijadikan sebagai souvenir.
Penduduk yang tidak terlalu padat dan bersifat ramah merupakan keunikan desa ini. Jika pas momennya, anda bisa ikut acara memberik ikan liar di laut. Dilakukan dengan menaburkan pakan ikan kemudian ikan-ikan liar akan muncul.
Penyu Putih di Telaga Keramat dan Burung Maleo
Keunikan lain yang terdapat pada desa Sauwendarek adalah adanya telaga yang bernama Yenauwyau. Menurut cerita penduduk setempat, telaga ini memiliki goa penghubung dengan air laut sehingga air di telaga Yenauwyau ini terasa asin. Telaga ini juga dikeramatkan oleh penduduk setempat karena banyak yang mengungkapkan bahwa telaga ini dihuni oleh penyu putih. Menurut penduduk Sauwendarek, yang mampu melihat penyu putih tersebut akan mendapatkan keberuntungan.
Di Telaga Yenauwyau juga terdapat sebuah dermaga yang lazim dipakai pengunjung untuk menikmati keindahan telaga Yenauwyau dan pemandangan di sekitarnya setelah berjalan sejauh kurang lebih 25 kilometer untuk mencapai telaga tersebut. Biasanya setelah sampai, para pengunjung hanya duduk-duduk atau menyaksikan burung endemik Sauwendarek yaitu burung Maleo Waigeo.
Akses Menuju Desa Sauwendarek
Akan lebih mudah jika anda terbang menuju Sorong terlebih dahulu. Sekarang sudah tersedia berbagai maskapai yang melayani penerbangan menuju Sorong seperti Merpati Air, Lion Air, dan Express Air. Setelahnya, Anda dapat memakai jasa kapal reguler dari Sorong menuju Waisai yang ditempuh selama 2-4 jam. Kemudian dari Waisai dilanjutkan menuj Sauwendarek menggunakan perahu atau longboat yang ditempuh selama sekitar 4 jam perjalanan.
Selain menggunakan jasa umum, anda juga bisa menyewa kapal pribadi, namun tentunya harus siap dengan resiko biayanya, karena biaya sewanya bisa mencapai 5 juta rupiah per harinya. Meski begitu, keuntungan yang di dapat jika menyewa kapal pribadi adalah, anda bisa menikmati pemandangan alam dan panorama laut yang cantik sepanjang perjalanan dengan sangat leluasa, tanpa ada yang mengganggu privasi anda.
Emoticon Emoticon