DetikInfo.com - Perbedaan Ekonomi Syariah dan Konvensional Secara Prinsip. Secara garis besar, sistem perekonomian di dunia ini terbagi menjadi 2 jenis, yaitu ekonomi syariah dan konvensional. Sistem ekonomi konvensional sendiri terbagi lagi menjadi 2 jenis yang sangat berlawanan arah yaitu sistem kapitalis dan sosialis. Ketiga sistem ekonomi ini memiliki prinsip dasar yang sangat berbeda satu sama lain yang wajib kita pahami.
Perbedaan Prinsip Dasar Sistem Ekonomi Syariah dengan Konvensional
Prinsip dasar adalah pondasi pertama yang dimiliki oleh sistem ekonomi. Melalui prinsip ini, kemudian kita bisa membedakan tujuan, tindakan, norma, serta pengembangan sistem ekonomi tersebut. Perbedaan prinsip dasar yang dimiliki oleh ekonomi syariah dan konvensional adalah :
Baca Juga
- Ekonomi konvensional kapitalis menekankan pada pertumbuhan ekonomi. Sistem ekonomi ini beranggapan bahwa jika terjadi pertumbuhan ekonomi, maka seseorang akan mencapai kepuasan individu yang mereka inginkan.
- Ekonomi konvensional sosialis menekankan bahwa sistem perekonomian harus sepenuhnya dipegang dan dijalankan oleh negara.
- Sistem ekonomi syariah menekankan bahwa agama dan ekonomi memiliki hubungan yang sangat erat. Semua kegiatan ekonomi masyarakat harus didasarkan pada hukum agama yang berlaku. Sedangkan pada sistem konvensional, agama dan ekonomi adalah 2 hal yang sama sekali tidak berkaitan.
Beberapa Perbedaan Sistem Ekonomi Syariah dan Konvensional
Selain perbedaan prinsip dasar seperti di atas, antara ekonomi syariah dan konvensional juga memiliki berbagai perbedaan lain dalam menjalankannya. Berikut ini perbedaan 3 sistem ekonomi besar di dunia :
1. Sistem Ekonomi Kapitalis
Kapital artinya adalah modal. Sesuai dengan namanya, sistem ekonomi kapitalis ini sangat menekankan pentingnya modal demi bisa mendapatkan keuntungan yang diinginkan. Setidaknya ada 10 poin prinsip sistem ekonomi kapitalis yaitu :
- Berlandaskan pemikiran dan pengalaman para ahli ekonomi Barat.
- Berpandangan dunia sekuler dan mementingkan material.
- Kepemilikan modal adalah hal yang mutlak.
- Mekanisme pasar berjalan sendiri tanpa diatur oleh pemerintah.
- Adanya monopoli oleh pemilik kapital yang besar dan adanya persaingan pasar bebas.
- Kesejahteraan manusia hanya bersifat jasmaniah (fisik).
- Bebas mencari keuntungan dengan cara apapun.
- Mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan modal sekecil-kecilnya.
- Adanya eksploitasi dari kaum pemilik modal kepada kaum buruh.
- Tidak ada distribusi pendapatan yang adil.
2. Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem ekonomi sosialis ini lahir sebagai bentuk protes atas adanya sistem ekonomi kapitalis yang menguntungkan para pemilik modal saja. Prinsip penting sistem ekonomi sosialis adalah :
- Berdasarkan akal dan pengalaman pemikir Barat yang kontra kapitalis.
- Menghapuskan kepemilikan modal pribadi.
- Semua modal baik uang maupun sarana produksi dikuasai oleh negara.
- Pasar direncanakan dan dijalankan oleh negara.
- Harga ditentukan dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
- Negara mengatur kesejahteraan masyarakat.
- Tidak ada sistem mencari keuntungan.
- Pemerintah sebagai pengendali tunggal kegiatan ekonomi.
- Penghasilan disamaratakan dan tidak ada kelas masyarakat.
3. Sistem Ekonomi Syariah
Sistem ekonomi syariah adalah sistem ekonomi yang didasarkan dari hukum Al Qur’an dan Al Hadits. Ada beberapa prinsip dalam sistem ekonomi syariah ini, diantaranya adalah :
- Berpandangan dunia yang holistic, bukan hanya dunia ini semata tapi juga akhirat.
- Pasar berjalan sesuai dengan kemaslahatan umat.
- Kompetisi usaha sesuai dengan syariat yang ada.
- Kepemilikan modal bersifat nisbi.
- Kesejahteraan yang ingin dicapai adalah fisik dan psikis.
- Mencari keuntungan dengan cara yang halal.
- Pemerintah sebagai pengadil dalam kegiatan ekonomi.
- Mengakui adanya kepemilikan pribadi.
- Distribusi pendapatan dibagikan secara adil dan merata.
Itulah diatas perbedaan antara sistem ekonomi syariah dan konvensional berdasarkan prinsip dasarnya. Semoga bermanfaat.